+62 852 9374 6110

sungging.s@gmail.com

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Discussion – 

0

Discussion – 

0

LPHD Kemutug Lor Temukan Populasi Elang Jawa di Jalur Pendakian Baturraden


Kemutug Lor– Dalam sebuah penemuan yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan, tim peneliti gabungan dari Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Wana Karya Lestari Desa Kemutug Lor dan Yayasan Burung Indonesia berhasil mengidentifikasi keberadaan populasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di kawasan hutan dengan pengelolaan khusus (KHDPK) Desa Kemutug Lor. Penemuan ini merupakan hasil dari survei lapangan yang intensif yang dilakukan sejak 4 Agustus lalu sebagai bagian dari upaya pemetaan potensi lahan KHDPK.

Elang Jawa, salah satu spesies burung raptor paling ikonik di Indonesia, saat ini terdaftar sebagai spesies terancam punah dalam Daftar Merah IUCN. Populasi burung predator ini terus mengalami penurunan akibat kehilangan habitat, perburuan, dan gangguan manusia lainnya. Oleh karena itu, penemuan populasi Elang Jawa di kawasan Kemutug Lor menjadi kabar baik bagi upaya konservasi satwa liar di Jawa.

Selain Elang Jawa, tim peneliti juga berhasil mendokumentasikan keberadaan beberapa spesies burung endemik Jawa lainnya, seperti Takur bututut, Takur tohtor, dan Wergan jawa. Namun, di balik temuan-temuan positif tersebut, tim peneliti juga menemukan sejumlah ancaman yang dihadapi oleh keanekaragaman hayati di kawasan ini.

Willy, seorang anggota LPHD Wana Karya Lestari, mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan masyarakat setempat, intensitas suara kicauan burung di kawasan tersebut telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan populasi burung secara umum di wilayah tersebut.

“Dulu, ketika saya naik ke sini, suara burung sangat ramai. Tapi sekarang, suaranya sudah mulai sepi,” ujar Willy.

Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap penurunan populasi burung di kawasan ini, termasuk perambahan hutan, perburuan, dan penggunaan pestisida. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan habitat bagi burung.

Selama survei, tim peneliti juga menemukan bukti adanya aktivitas perburuan burung di sekitar jalur pendakian. Ditemukannya bekas-bekas jaring burung di lokasi ini menunjukkan bahwa ancaman perburuan masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani.

Upaya Konservasi

Menyikapi temuan ini, LPHD Wana Karya Lestari bersama Perhimpunan Burung Indonesia berencana untuk meningkatkan upaya konservasi di kawasan KHDPK Kemutug Lor. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain:

  • Peningkatan patroli dan pengawasan: Untuk mencegah perburuan dan aktivitas ilegal lainnya.
  • Sosialisasi kepada masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan satwa liar.
  • Pengembangan ekowisata: Sebagai alternatif mata pencaharian bagi masyarakat sekitar yang berkelanjutan.
  • Penelitian lebih lanjut: Untuk memahami lebih dalam tentang ekologi Elang Jawa dan spesies burung lainnya di kawasan ini.

“Penemuan Elang Jawa ini adalah sebuah anugerah sekaligus tantangan bagi kita semua. Kita harus bekerja sama untuk melindungi habitat mereka dan memastikan kelangsungan hidup spesies ini Huda untuk generasi mendatang,” ujar Ikmal Maulanal dari Burung Indonesia.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, diharapkan upaya konservasi di kawasan KHDPK Kemutug Lor dapat berhasil dan memberikan manfaat bagi kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Tags:

psbanyumas

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like