+62 852 9374 6110

sungging.s@gmail.com

Web Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Logo Design

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

Web Development

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

White Labeling

Your content goes here. Edit or remove this text inline.

VIEW ALL SERVICES 

Discussion – 

0

Discussion – 

0

Melawan Kemiskinan Desa, Perhutanan Sosial Jadi Andalan di Forum Strategis Ini

Rembug Desa Membangun: Wana Karya Lestari Dorong Perhutanan Sosial untuk Pengentasan Kemiskinan

BanyumasWana Karya Lestari turut ambil bagian dalam Rembug Desa Membangun, sebuah forum strategis yang digelar di Balai Desa Melung pada Jumat, 13 Desember 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari perangkat desa, kelompok tani, pendamping desa, pelaku UMKM, hingga perwakilan sektor swasta, dengan fokus pembahasan pada percepatan pengentasan kemiskinan di desa-desa Indonesia melalui kolaborasi multipihak.

Daryono, sebagai perwakilan Wana Karya Lestari, memberikan pandangan tentang peran Perhutanan Sosial dalam mendukung pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan. Dalam forum tersebut, ia menekankan bahwa program Perhutanan Sosial di kawasan Hutan Desa Kemutug Lor tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.

“Potensi lokal yang ada di kawasan hutan desa dapat menjadi pilar penting untuk mengatasi kemiskinan. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta adalah kunci keberhasilan program ini,” ungkap Daryono.

Perhutanan Sosial: Solusi untuk Desa yang Mandiri

Dalam diskusi tersebut, Perhutanan Sosial diangkat sebagai salah satu strategi kunci untuk mendorong pemberdayaan ekonomi desa. Melalui program ini, masyarakat mendapatkan akses legal untuk mengelola hutan dengan prinsip kelestarian lingkungan. Di Desa Kemutug Lor, Wana Karya Lestari telah berhasil memanfaatkan program ini untuk berbagai kegiatan produktif seperti ekowisata, budidaya madu, dan konservasi lingkungan.

Para peserta juga menyepakati bahwa pengelolaan hutan berbasis masyarakat perlu didukung dengan inovasi, termasuk digitalisasi. Melalui digitalisasi, potensi hutan desa dapat lebih mudah dipromosikan kepada khalayak luas, membuka peluang kolaborasi yang lebih besar dengan sektor swasta dan pemangku kepentingan lainnya.

Langkah Konkret dari Rembug Desa Membangun

Rembug Desa Membangun menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain:

  • Percepatan Izin PS KHDPK: LPMDPH akan memfasilitasi audiensi dengan Kementerian Kehutanan untuk memastikan penerbitan izin pengelolaan hutan sosial berjalan lebih lancar.
  • Inovasi Digitalisasi Desa: Mendorong desa-desa untuk mengadopsi teknologi digital sebagai alat promosi dan transparansi dalam pengelolaan potensi lokal.
  • Penguatan Kolaborasi Multipihak: Menggandeng sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan model pengelolaan desa yang lebih berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan Desa

Partisipasi Wana Karya Lestari dalam forum ini mempertegas komitmen lembaga dalam mendukung pengelolaan hutan berbasis masyarakat sebagai solusi pengentasan kemiskinan. Daryono juga menekankan bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi elemen penting untuk mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.

Dengan hasil-hasil diskusi yang konkret, Rembug Desa Membangun diharapkan menjadi momentum untuk mendorong percepatan pembangunan desa, tidak hanya di Banyumas tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia lainnya. 🌿✨

Tags:

psbanyumas

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like